Tahun baru kemarin ayas pergi ke pantai Perawan, pantai Perawan ini terletak di desa Sidoasri Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, satu dari sekian banyak pantai yang belum di kenal di kalangan wisatawan yang datang ke Malang. Oh iya kenapa ayas suka mengexplore pantai-pantai yang sulit di jamah dan masih jarang pengunjung mungkin juga yang gak ada pengunjung, karena saat ayas mengunjungi pantai yang masih belum banyak yang tau agar pantai itu bisa dikenal lewat tulisan ayas ini, kedua pantai yang belum banyak orang tau itu gak begitu tercemar dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung, ketiga kita dapat suasana tenang saat berlibur dan bisa menikmati setiap keindahan yang ada di pantai itu. Balik lagi ke pantai Perawan, sesuai dengan namanya pantai ini bener-bener masih "Perawan" karena saat ayas kesana liburan tahun baru kemarin hanya ada ayas dan temen-temen yang kemping disana, bener-bener jarang ada pengunjung ke pantai itu. Perjalanan ke pantai Perawan memang cukup sulit, pantai ini dapat ditempuh lewat desa Kedungbanteng Sumbermanjing Wetan arah pantai Sendang Biru, atau lewat Dampit via desa Sukodono, kalau ayas sendiri lebih menganjurkan lewat Dampit via desa Sukodono karena kondisi jalannya cukup baik, waktu jarak tempuh pun tidak begitu lama. Jika lewat desa Kedungbanteng Sumbermanjing Wetan jalannya penuh tanjakkan karena desa itu berada diatas bukit, selain itu jika umak (bahasa Malangan yang berarti Kamu, Ente, Anda, dll) lewat desa Kedungbanteng ini harus sering-sering bertanya ke warga sekitar karena untuk menemukan pantai ini cukup sulit jika pertama kali datang kesana. Waktu itu ayas berangkat malam, berangkat lewat desa Kedungbanteng yang seharusnya dapat ditempuh dengan waktu normal 2,5jam jadi molor sampai 4,5jam karena tersesat. Setelah melewati desa Kedungbanteng yang penuh tanjakkan umak akan memasukki desa Sidoasri, ya bener memang sudah memasukki desa dimana pantai Perawan berada tapi jangan mengira kalau sudah masuk desa Sidoasri langsung dapat melihat pantai Perawan, karena saat masuk di desa Sidoasri perjalanan ke pantai Perawan masih cukup jauh. Oh iya jika mau maen ke pantai Perawan ini lebih dianjurkan naek motor sih, karena jalannya sempit banget, memang mobil bisa saja ke pantai ini, tapi jika berpapasan dengan mobil lain harus wasapada karena jalannya bener-bener sempit dan banyak jurang curam di kanan kiri jalan, apalagi jalan saat akan memasuki pantai yang hanya muat untuk satu mobil dengan kondisi jalan sawah, pokoknya lebih disarankan naek motor kalau kesini. Ketika masuk di desa Sidoasri banyak-banyak lah kembali tanya arah pantai ke warga sekitar, karena saat ayas datang kesana kondisi waktu hujan dan sudah malam hampir jam 11, untung saja saat itu di desa Sidoasri masih ada warga yang berjaga dan akhirnya ayas diarahkan dan diberitahu jalan ke pantai Perawan. Tantangan sebelum memasuki kawasan pantai Perawan adalah jalan sawah yang cukup ekstrim karena saat itu kondisi hujan jadi jalanan menjadi berlumpur, jalanan sawah sebelum memasuki pantai sekitar 1km dan akhirnya ayas menjumpai pantai yang sepi tanpa ada pengunjung satu pun. Setelah mendirikan tenda dan membuat api unggun, ayas dan temen-temen menikmati "keperawanan" pantai Perawan.
Ini persawahan dan kondisi jalan sesaat sebelum memasuki pantai Perawan, masih sangat hijau dan alami.
Saat ayas kesana kemarin pantainya terlihat hitam kecoklat-coklatan karena habis diguyur hujan, yang sebenernya pantai ini berpasir putih, pagi itu pun sebelum matahari terbit sempat gerimis jadi pasirnya masih basah terkena hujan. Disini juga ada muara air sungai yang bertemu dengan air laut, tapi air sungainya kotor jadi gak bisa di minum.
Yang lebih menarik disini terdapat dua buah pondok seperti rumah yang berada disisi barat dan selatan pantai, nah pondok rumah tersebut mempunyai pipa besar yang mengarah ke arah laut, perkiraan ayas ini pondok rumah ini adalah milik warga sekitar pantai untuk menyedot air laut dan digunakan sebagai tambak garam, tapi sayangnya saat itu ayas tidak menjumpai seorang warga pun yang beraktifitas di pantai itu, pondok rumah itu juga terlihat sudah lama tidak digunakan.
Pantai Perawan ini masih sangat asri karena dikelilingi hutan yang masih cukup lebat, saat akan masuk pantai pun kita akan melewati hutan, tapi gak terlalu masuk ke dalam hutan.
Dan ini beberapa potret lainya yang ayas abadikan dengan kamera seadanya.
Sunrise di Pantai Perawan dan batu karang yang indah.
Ini persawahan dan kondisi jalan sesaat sebelum memasuki pantai Perawan, masih sangat hijau dan alami.
Recomended banget deh pantai yang satu ini, satu lagi jangan ke pantai ini saat musim hujan karena tingkat kesulitannya yang cukup ekstrim, mending kalau mau kesini saat musim-musim panas dan di pantai ini gak ada orang berjualan, jangankan orang jualan, pengunjung aja masih jarang jadi bawa bekal yang banyak jika mau kemping di pantai ini. Untuk mandi, sebelum masuk pantai ada jalan setapak ke arah barat yang masuk hutan disitu ada sungai yang cukup bersih untuk mandi tapi tidak untuk diminum. Dan saat ayas kesana kemarin gak ada biaya masuk, mungkin untuk ke depan jika sudah banyak yang tau pantai ini dan banyak pengunjung bisa saja dikelola warga sekitar dan dikenakan biaya masuk. Sekian dulu tulisan mengenai pantai Perawan ini. Semoga bermanfaat bagi umak semua. Nuwus very much.