Pantai
Nganteb, mungkin masih asing terdengar di telinga wisatawan yang berkunjung ke
Malang. Memang pantai ini gak begitu populer di banding dengan pantai
Balekambang, pantai Sendang Biru, pantai Ngliyep dan beberapa pantai yang ada
di Malang Selatan. Pantai ini terletak di sebelah timur pantai Balekambang,
jalannya searah ke pantai Balekambang tapi sebelum memasuki pantai Balemkambang
akan ada perempatan, jika ke kanan mengarah ke pantai Kondang Merak dan ke kiri
ke pantai Nganteb. Akses jalan ke pantai Nganteb bisa dibilang masih sulit,
karena jalannya yang masih berbatu dan ada beberapa tanjakkan-turunan, sangat
gak disarankan jika ke pantai ini pada saat musim hujan, karena jalannya akan
berlumpur dan sulit dilalui kendaraan bermotor kecuali kendaraan offroad.
Perjalanan ke pantai ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 2jam dari
kota Malang ke Bantur Kabupaten Malang. Di pantai ini terdapat beberapa rumah
penduduk yang berprofesi sebagai nelayan. Pantai Nganteb berpasir putih seperti di pantai Balekambang. Disini
juga banyak anjing-anjing peliharaan penduduk sekitar. Tepi pantai ini sangat
landai dan cocok untuk berjalan-jalan menikmati suasana pantai yang cukup sepi,
disebelah timur pantai ini terdapat aliran sungai yang bermuara ke laut, airnya
sih gak begitu jernih dan berwarna kehijau-hijauan, di aliran sungai itu
terdapat tempat persewaan perahu yang dapat disewa pengunjung dengan biaya sewa
yang cukup murah. Biaya masuk ke kawasan pantai Nganteb ini adalah 7ribu
per-orang. Yang unik dari pantai ini adalah banyaknya hal mistis bersanding
dengan keindahan pantai Nganteb. Ada sebuah pendopo yang didalamnya terdapat
sebuah petilasan yang kata penduduk sekitar adalah orang yang pertama kali
membuka kawasan pantai Nganteb atau jika orang jawa bilang orang yang “membabat alas” yang dalam bahasa
indonesia orang yang membuka hutan, dalam artian yang membuka akses jalan dan
orang pertama yang menduduki kawasan pantai tersebut. Yang unik lagi di sebelah
barat terdapat sebuah bukit yang menghadap ke laut, disini ane melihat ada 2
wadah bekas tempat pembakaran kemenyan yang entah apa gunanya. Mungkin tempat
kemenyan itu buat “sesajen” atau persembahan kepada penguasa pantai selatan
jawa, kan gak ada yang tau juga yang jelas itu membuat hal mistis di pantai ini
menjadi sangat kuat. Masih kata penduduk sekitar bahwa pantai Nganteb juga
sering didatangi orang-orang yang ingin mencari pesugihan, benar atau tidaknya
hal tersebut Cuma warga sekitar yang tahu jelasnya. Tapi dari atas perbukitan
yang ada di sebelah timur dan barat pantai Nganteb kita yang berkunjung kesana
dapat menikmati keindahan pantai dengan pemandangan pasir yang luas.